Bupati Sambut Kedatangan Dirjen IKMA Kementerian Perindustrian

MALINAU – Bupati Malinau Wempi W Mawa, S.E., M.H. bersama dengan pejabat pemerintah daerah lainnya sambut kedatangan Ir. Reni Yantita, M.Si. selaku Dirjen Industri Kecil dan Menengah dan Aneka (IKMA) Kementerian Perindustrian di Kabupaten Malinau.
Kedatangan rombongan IKMA ke Kabupaten Malinau dalam rangka melaksanakan kunjungan kerja sekaligus melihat situasi dan kondisi dari para UMKM yang ada di Kabupaten Malinau.
Pertemuan dalam kunjungan ini dilaksanakan di Rumah Makan Sapu Jagad Desa Wisata Pulau Sapi, Kecamatan Mentarang, pada Selasa (27/02).
Dalam sambutannya Bupati Malinau Wempi memperkenalkan tentang luas dan daerah-daerah yang ada di Kabupaten Malinau. Sebagaimana diketahui bahwa Malinau ini merupakan salah satu daerah perbatasan sekaligus bagian dari paru-paru dunia.
Selain itu, Wempi juga memperkenalkan tentang program kerja pemerintah daerah serta hasil dari UMKMnya. Salah satu yang diperkenalkan yaitu produk dari rotan.
“Kami sangat bangga ibu bersama dengan jajaran bisa hadir secara dekat untuk melihat Kabupaten Malinau,” ujarnya.
Wempi berharap Ibu Dirjen berkesempatan menyampaikan nasehat, motivasi agar para pengusaha UMKM bisa lebih semangat lagi dalam berusaha sehingga produknya bisa lebih baik lagi ke depan.
“Secara khusus jika ibu berkenan mungkin bisa mengadakan pelatihan untuk kami dan kami dari Kabupaten Malinau siap untuk mendapatkan bimbingan dan pelatihan,” ungkapnya.
Sementara itu, Dirjen IKMA Ir. Reni Yantita, M.Si. merasa bangga bisa diterima oleh masyarakat Kabupaten Malinau, terlebih bisa berada di salah satu dari 50 Desa Wisata yang ada di Indonesia yakni Desa Wisata Pulau Sapi.
“Suatu kebanggaan untuk kami bisa diterima dan juga menunjukan keunggulan Kabupaten Malinau yang selama ini kita hanya dikenalkan oleh Ibu Asriani. Kalau untuk pameran kita sering lihat, kita juga sudah punya tasnya cuman sekarang pengen lihat pengrajinnya seperti apa,” ucapnya.
“Dan yang tak kalah penting kita harus mengolah potensi sumber daya alam yang ada di Malinau menjadi suatu kegiatan industri bernilai tambah. Minimal bisa dipakai sebagai souvenir ataupun cinderamata. Harapannya souvenir tersebut juga bisa bercerita tentang Malinau,” imbuhnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *