Kawanua dan Sangir Tampilkan Budaya di Irau ke-11, Bupati Wempi: Cerminan Semangat Persatuan Malinau

Kawanua

Penulis : Steven YL | Editor : Evandry

MALINAU, PIJARMALINAU.COM – Suasana sore di Padan Liu Burung, Rabu (8/10/2025), semakin semarak dengan penampilan paguyuban Kawanua dan Sangir dalam rangkaian Festival Budaya Irau ke-11 dan Hari Ulang Tahun ke-26 Kabupaten Malinau.

Bacaan Lainnya

Penampilan tersebut menjadi salah satu momen yang menegaskan keberagaman budaya yang hidup harmonis di Bumi Intimung.

Bupati Malinau, Wempi W Mawa, SE., MH, menyampaikan apresiasi atas kontribusi dan keterlibatan masyarakat Kawanua dalam memeriahkan hari jadi Kabupaten Malinau.

“Saya menyampaikan apresiasi kepada Kawanua atas kontribusi dan keterlibatannya dalam hari jadi Kabupaten Malinau yang kita cintai ini,” ujar Bupati Wempi dalam sambutannya.

Lebih lanjut, Bupati Wempi menyinggung semangat “Esa Lalan Esa Toroan”—satu jalan, satu arah menuju satu tujuan, yang menurutnya mencerminkan kearifan masyarakat Kawanua.

Semangat ini, kata dia, sangat relevan dengan arah pembangunan Kabupaten Malinau yang inklusif, partisipatif, dan berkeadaban.

“Kita semua mengenal semboyan ‘Si Tou Timou Tumou Tou’, bahwa manusia hidup untuk memanusiakan sesamanya. Ini adalah pesan moral yang sangat kuat dan menjadi landasan bagi masyarakat Kawanua untuk hidup berdampingan, membangun kekeluargaan, dan mewujudkan kehidupan sosial yang harmonis di tengah keberagaman budaya masyarakat Malinau,” ungkapnya.

Bupati Wempi juga berharap agar semangat mapalus, gotong royong khas Minahasa, terus dipelihara dalam kehidupan sehari-hari sebagai wujud kepedulian dan kebersamaan antarwarga.

Dalam kesempatan itu, ia turut menceritakan pengalamannya saat mengikuti rapat kerja APKASI di Minahasa Utara, Sulawesi Utara, di mana ia sempat berkomunikasi dengan Bupati Minahasa Utara sekaligus Sekretaris Jenderal APKASI, Joune Ganda.

“Beliau berusaha untuk bisa hadir di Kabupaten Malinau. Dan inilah tujuan utama kita melaksanakan Irau, selain memperkenalkan budaya dari 11 etnis lokal, kita juga memberikan ruang bagi paguyuban-paguyuban untuk menampilkan budaya dari daerah asalnya,” jelas Bupati Wempi.

Di akhir sambutannya, Bupati Wempi mengajak seluruh masyarakat untuk terus menjaga persatuan dan kesatuan di tengah keberagaman budaya yang menjadi kekuatan besar Kabupaten Malinau.

“Mari kita jaga persatuan dan kesatuan kita. Mari terus bergandengan tangan membangun Bumi Intimung ini,” pungkasnya.

Penampilan Kawanua dan Sangir sore itu tidak hanya menampilkan tarian dan musik khas Sulawesi Utara, tetapi juga menjadi simbol persaudaraan dan harmoni antar-etnis yang telah lama tumbuh di Kabupaten Malinau. (syl)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *