Ritual, Tarian, dan Bakang Raksasa: Pesona Dayak Tenggalan di Irau Malinau 2025

Dayak Tenggalan

Penulis : Steven YL | Editor : Evandry

MALINAU, PIJARMALINAU.COM – Suasana pagi di arena utama Padan Liu Burung kembali semarak dengan gelaran Atraksi Seni dan Budaya Adat Dayak Tenggalan, salah satu rangkaian acara dalam Festival Budaya Irau ke-11 sekaligus peringatan HUT Kabupaten Malinau ke-26 tahun 2025, (15/10/2025).

Bacaan Lainnya

Acara diawali dengan penyambutan Bupati Malinau Wempi dan rombongan oleh Ketua Adat Dayak Tenggalan bersama masyarakat adat melalui ritual adat khas suku Tenggalan.

Prosesi sakral tersebut diiringi tarian adat penyambutan yang menggambarkan rasa hormat, sukacita, dan kebersamaan masyarakat dalam menyambut tamu kehormatan.

Sebagai pembuka, ditampilkan Tarian Panawan, tarian tradisional yang menjadi simbol keharmonisan dan semangat gotong royong masyarakat Dayak Tenggalan.

Penampilan ini disambut antusias oleh para pengunjung yang memadati area panggung utama.

Menariknya, kelompok seni Dayak Tenggalan juga memperlihatkan proses pembuatan Ilui, masakan khas tradisional mereka yang menjadi bagian penting dari warisan budaya kuliner daerah.

Tak berhenti di situ, masyarakat Dayak Tenggalan turut mempersembahkan karya luar biasa berupa Bakang raksasa, sebuah replika anyaman bambu berukuran tinggi 4 meter dan lebar 1,5 meter, yang dikerjakan bersama-sama selama dua minggu.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Malinau, Dr. Kristian Radang, M.Si menyampaikan bahwa foto dan video pembuatan Bakang terbesar ini akan dikirim ke Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) untuk proses penilaian.

“Jika memenuhi kriteria dan layak mendapat pengakuan rekor, maka piagam rekor MURI akan diserahkan pada penutupan Festival Irau ke-11 nanti,” ujarnya.

Dalam sambutannya, Ketua Lembaga Adat Dayak Tenggalan, Kursani menyampaikan rasa syukur dan kebanggaan karena dapat kembali menampilkan kekayaan budaya suku Tenggalan di ajang besar seperti Irau. Ia juga berharap agar generasi muda terus menjaga dan melestarikan tradisi leluhur mereka.

Sementara itu, Bupati Malinau Wempi W. Mawa, S.E., M.H., dalam sambutannya memberikan apresiasi kepada seluruh masyarakat Dayak T enggalan atas semangat dan kreativitas yang ditunjukkan.

Kegiatan ditutup dengan semajau bersama sebagai simbol persaudaraan serta rasa syukur atas keberhasilan penyelenggaraan kegiatan adat tersebut.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *