Penulis : Steven | Editor : Evandry
MALINAU, PIJARMALINAU.COM – Rangkaian pagelaran atraksi seni dan budaya dari Lembaga Adat yang ada di Kabupaten Malinau, dalam rangka Irau Malinau Ke 10 dan HUT Malinau Ke 24, Sabtu, (21/10/2023), di tutup oleh penampilan atraksi seni dan budaya suku Dayak Bulusu, melengkapi pertunjukan dari 11 lembaga adat yang ada di Kabupaten Malinau.
Kedatangan Bupati Malinau Wempi W Mawa, SE., MH dan rombongan, dan juga Wakil Bupati KTT yang juga hadir disambut dengan penuh rasa sukacita dan kemeriahan oleh warga Dayak Bulusu, yang prosesi penyambutannya di pimpin oleh ketua lembaga adat dari Suku Dayak Bulusu.
Dalam prosesi penyambutan tersebut, Bupati Wempi dianugerahi gelar kehormatan “Lencayung Iti,” yang merupakan salah satu pahlawan dalam legenda Suku Dayak Bulusu, sebagai sosok pemimpin gagah perkasa dan bijaksana. Istri Bupati Wempi, Ibu Maylenty Wempi, SE juga menerima gelar “Karanawang.”
Rangkaian acara atraksi seni dan budaya suku Dayak Bulusu dilanjutkan dengan penampilan tari-tarian tradisional yang memukau, mengandung berbagai cerita dan filosofi budaya yang mendalam.
Kemudian, mereka mencoba menciptakan rekor dunia dengan tarian mereka, “tari Riti’ Seribu,” yang melibatkan gelang kaki khusus digunakan oleh wanita Suku Dayak Bulusu. Mereka memukau penonton dengan semangat tinggi, meriahkan suasana di Padan Liu Burung, dan meraih pengakuan dari Museum Rekor Dunia MURI.
Ketua Lembaga Adat Dayak Bulusu, Aspul Lian, menyampaikan rasa syukurnya atas kesuksesan acara tersebut dan penghargaan kepada Bupati Wempi dan istri. Dia juga memohon bantuan kepada Bupati Wempi terkait pengesahan hutan adat dan wilayah adat suku Dayak Bulusu Malinau.
Bupati Wempi, selaku Lencayung Iti’, menyatakan kebanggaan atas prestasi lembaga adat yang telah meraih rekor dunia MURI selama Irau Malinau ke-10 dan HUT Malinau ke-24 tahun 2023.
Terkait permohonan pengesahan wilayah adat, Bupati Wempi menjelaskan bahwa proses verifikasi masih berlangsung, dan untuk hutan adat, proses akan melibatkan kementerian terkait. Dia mendorong mereka untuk tetap semangat dalam mengikuti proses tersebut.
Bupati Wempi berharap agar keharmonisan dan kedamaian yang telah ada di Kabupaten Malinau tetap terjaga, sehingga pembangunan di kabupaten tersebut sesuai dengan visi dan misi Pemerintah Daerah Malinau.
Pada akhir acara, Bupati Wempi dan tamu kehormatan lainnya menari bersama warga Dayak Bulusu yang hadir.
Mereka juga disuguhkan dengan makanan dan minuman khas Suku Dayak Bulusu. Selain itu, diberikan cinderamata berupa tempayan adat Suku Bulusu kepada beberapa tokoh penting, termasuk Bupati, Wakil Bupati, Sekda, dan Ketua DPR Malinau.
Mereka juga memberikan cinderamata kepada 10 lembaga adat lainnya dan 14 paguyuban sebagai tanda dukungan terhadap kepemimpinan Bupati Wempi dalam menjalankan pemerintahannya. (syl)
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News.