MALINAU – Sejumlah kegiatan pembangunan dan program fisik yang direncanakan pada tahun 2023 lalu mengalami perpanjangan waktu penyelesaian hingga akhir Februari 2024. Wakil Bupati Malinau, Jakaria, menjelaskan bahwa keputusan ini diambil berdasarkan hasil evaluasi kegiatan tahunan serta situasi yang memaksa akibat banjir besar yang melanda Malinau pada akhir September 2023.
Jakaria menyampaikan bahwa beberapa proyek infrastruktur yang dijadwalkan selesai pada tahun 2023 tidak dapat diselesaikan sesuai jadwal awal. “Desember kemarin, ada beberapa kegiatan yang harus mendapat adendum waktu. Banjir yang terjadi pada September lalu mengganggu pasokan material yang diperlukan untuk pengerjaan proyek,” ujarnya saat ditemui di Malinau Seberang, Sabtu (24/2/2024).
Perpanjangan waktu yang diberikan kepada sejumlah kegiatan ini berkaitan dengan keadaan memaksa yang disebabkan oleh bencana alam tersebut. Menurut Jakaria, berdasarkan laporan dari perangkat teknis daerah, waktu yang ditambahkan adalah sekitar 50 hari. “Perpanjangan waktu ini menjadi penting karena banjir besar tidak hanya mengganggu proses pengerjaan tetapi juga mempengaruhi ketersediaan dan stok material yang dibutuhkan,” jelasnya.
Pemerintah daerah, lanjutnya, telah berupaya maksimal untuk memastikan semua kegiatan pembangunan dapat berjalan sesuai prosedur yang berlaku. Dalam menghadapi situasi yang tidak terduga seperti banjir, pihaknya harus melakukan penyesuaian agar proyek tetap dapat terlaksana. “Kami berkomitmen untuk terus berkoordinasi dengan semua pihak terkait, termasuk kontraktor dan tim teknis, untuk memastikan tidak ada hambatan dalam penyelesaian proyek,” ungkap Jakaria.
Dengan perpanjangan waktu yang diberikan, pihaknya berharap semua kegiatan dapat diselesaikan pada akhir Februari 2024. Saat ini, Jakaria menyebutkan bahwa proses pengerjaan proyek sudah mencapai lebih dari 90 persen pada awal Februari 2024. “Kami optimis bahwa semua kegiatan akan selesai tepat waktu dan dapat memberikan manfaat nyata bagi masyarakat,” tambahnya.
Lebih jauh, Jakaria juga menyoroti pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam setiap tahap pelaksanaan program. Ia menegaskan bahwa laporan berkala dari setiap proyek akan selalu dipantau untuk memastikan penggunaan anggaran yang efisien dan sesuai dengan rencana. “Kami ingin masyarakat tahu bahwa setiap rupiah yang dikeluarkan untuk pembangunan benar-benar digunakan untuk kepentingan mereka,” ujarnya.
Ke depan, Jakaria berencana untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam setiap kegiatan pembangunan. Dengan melibatkan masyarakat, diharapkan setiap proyek yang dilaksanakan tidak hanya sesuai harapan tetapi juga memenuhi kebutuhan dan aspirasi warga. “Kami ingin masyarakat terlibat langsung dalam proses pembangunan, agar mereka merasa memiliki dan bertanggung jawab terhadap hasilnya,” tutupnya.
Dengan langkah-langkah evaluasi dan penyesuaian waktu ini, diharapkan pembangunan infrastruktur di Malinau dapat terus berjalan dan mendukung kemajuan daerah secara keseluruhan, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat.