Penulis : Steven YL | Editor : Evandry
MALINAU, PIJARMALINAU.COM – Suasana sore di Padan Liu Burung, Jumat (10/10/2025), kembali semarak dengan digelarnya Atraksi Seni dan Budaya oleh Paguyuban Kerukunan Keluarga Batak Malinau (KKBM).
Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian Festival Budaya Irau ke-11 sekaligus memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-26 Kabupaten Malinau.
Kedatangan Bupati Malinau Wempi W. Mawa, S.E., M.H., disambut hangat oleh warga Batak.
Dengan diiringi musik dan tarian khas Batak, Bupati Wempi bersama rombongan berjalan menuju panggung utama, menandai dimulainya rangkaian acara budaya sore itu.
Ketua panitia kegiatan, Rio T.H. Simbolon, menyampaikan rasa bangganya atas kepercayaan yang diberikan kepada KKBM untuk tampil dalam festival budaya terbesar di Malinau ini.
“Warga Batak yang hadir sore ini bukan hanya berasal dari Malinau, tetapi juga dari Kabupaten Nunukan dan Tana Tidung. Suatu kehormatan bagi kami dapat menampilkan kebudayaan Batak di panggung Irau. Terima kasih kepada Bapak Bupati atas dukungan dan perhatian yang luar biasa kepada kami,” ujarnya.
Rio menambahkan, pihaknya berkomitmen untuk melaksanakan kegiatan ini sebaik mungkin sebagai bentuk sumbangsih warga Batak bagi Kabupaten Malinau.
“Penampilan utama kami tahun ini adalah Legenda Siputu Cawan, yang akan kami persembahkan sebagai bentuk cinta kami terhadap budaya dan daerah ini,” tambahnya.
Sementara itu, Ketua Kerukunan Keluarga Batak Malinau, Manatap Sinaga, juga menyampaikan apresiasi tinggi kepada Pemerintah Daerah atas kesempatan yang diberikan.
“Atas nama pribadi dan paguyuban, kami mengucapkan terima kasih kepada Pemda Malinau yang telah memberi ruang bagi kami untuk ikut memeriahkan HUT Malinau ke-26 dan Festival Irau ke-11. Terima kasih juga kepada panitia dan seluruh warga Batak yang telah bekerja keras agar acara ini berjalan lancar,” tuturnya.
Dalam pesannya, Manatap mengajak seluruh warga Batak di Malinau untuk terus mendukung program pemerintah daerah.
“Program Pemda Malinau nyata untuk mewujudkan masyarakat yang maju dan sejahtera. Sebagai bagian dari masyarakat Malinau, kita harus menjadi teladan, membuang jauh sifat egois, serta hidup berdampingan tanpa membedakan agama, suku, dan ras,” katanya.
Ia juga menegaskan pentingnya kontribusi warga Batak bagi kemajuan daerah.
“Walau jumlah kita tidak banyak, kita harus mampu memberikan potensi besar untuk kemajuan pembangunan Kabupaten Malinau, Bumi Intimung yang kita cintai bersama,” tutupnya (syl)







