Dayak Kenyah Pecahkan Rekor Dunia, Pemakaian Ba’ Belanyat Terbanyak

Dayak Kenyah
Dayak Kenyah Kabupaten Malinau Pecahkan Rekor Dunia, Pemakaian Ba' Belanyat Terbanyak (Foto : Iven/Prokompim)

Penulis : Medry | Editor : Evandry

MALINAU, PIJARMALINAU.COM –  Pagi Selasa, 10 Oktober 2023, Panggung Budaya Padan Liu’ Burung dipenuhi pesona saat Dayak Kenyah Kabupaten Malinau menghadirkan Pagelaran Seni dan Budayanya yang memukau dalam rangka peringatan IRAU Malinau ke-10 dan HUT Kabupaten Malinau yang ke-24.

Bacaan Lainnya

Dalam pagelaran spektakuler ini, seni tari tradisional dan atraksi adat menghipnotis penonton.

Bupati Malinau, Wempi W Mawa, S.E., M.H., dalam sambutannya, mengungkapkan rasa kagumnya atas keindahan pagelaran seni dan budaya yang dihadirkan oleh Dayak Kenyah.

Bupati Wempi menyebutkan, tampilan seni dan budaya ini adalah hasil kreativitas luar biasa yang bersumber dari kekayaan budaya Suku Dayak Kenyah.

“Kami terpukau oleh kemewahan dan autentisitas seni Dayak Kenyah yang terpampang di hadapan kami,” ungkapnya.

Dayah Kenyah Kabupaten Malinau Menerima Penghargaan Rekor Dunia Muri (Foto : Erik/Pijar Malinau)

Namun, sorotan utama datang saat Bupati Wempi memberikan apresiasi kepada masyarakat Dayak Kenyah atas pencapaian luar biasa mereka.

Komunitas ini mencatatkan rekor MURI Dunia untuk Kabupaten Malinau dengan pemakaian Ba’ Belanyat terbanyak dalam sejarah, mencapai angka fantastis 1.500 Ba’ Belanyat yang digunakan selama pagelaran.

“Ini membuktikan bahwa Ba’ Belanyat, bagian tak terpisahkan dari warisan Suku Dayak, telah dipersembahkan dengan begitu spesial oleh masyarakat Dayak Kenyah Kabupaten Malinau, sekaligus mempromosikannya dalam perayaan IRAU ke-10 tahun ini,” kata Bupati Wempi.

Pagelaran seni dan budaya ini menghadirkan lebih dari 3.000 peserta dari berbagai kecamatan, termasuk mereka dari pedalaman, perbatasan, dan perkotaan Kabupaten Malinau. Acara ini tidak hanya memukau, tapi juga memperkaya kehidupan budaya di daerah tersebut.

Pesta budaya yang sangat mengesankan ini tidak hanya merupakan bentuk penghargaan terhadap warisan budaya Suku Dayak, tetapi juga menjadikan Kabupaten Malinau sebagai semacam “Indonesia Mini” yang kaya akan budaya. Kabupaten ini mencakup 11 etnis yang berbeda dan 14 paguyuban yang aktif.

Perayaan IRAU Malinau ke-10 dan HUT Kabupaten Malinau yang ke-24 tahun ini akan dikenang sebagai momen bersejarah dalam sejarah budaya Indonesia. (md)

Cek Berita dan Artikel lainnnya di Google News.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *