Penulis : Medry | Editor : Evandry
MALINAU, PIJARMALINAU.COM – RSUD Kabupaten Malinau menggelar Forum Konsultasi Publik (FKP) 2024 pada Jumat (20/12/2024) di Gedung Sola Gratia. Acara ini menjadi ruang diskusi antara pihak rumah sakit dan masyarakat untuk meningkatkan pelayanan kesehatan, sesuai dengan Peraturan Menteri PANRB Nomor 16 Tahun 2017.
Direktur RSUD Malinau, dr. A. Agung Gde Dwipa Byantara, S.P.PD., dalam sambutannya menekankan bahwa forum ini merupakan bagian dari upaya RSUD untuk mendengar dan merespons kebutuhan masyarakat.
“RSUD Malinau melayani masyarakat tidak hanya dari Kabupaten Malinau, tetapi juga dari wilayah lain seperti Nunukan, Sebuku, Sembakung, KTT, hingga Tanjung Selor. Kami butuh masukan, kritik, dan saran untuk terus memperbaiki layanan ke depan,” ujar dr. Agung.
Dalam kesempatan tersebut, ia mengangkat tiga isu utama yang saat ini menjadi fokus peningkatan pelayanan RSUD Malinau.
1. Larangan Membawa Anak di Bawah 12 Tahun
Menurut dr. Agung, anak-anak di bawah usia 12 tahun disarankan untuk tidak dibawa ke rumah sakit guna menghindari risiko penularan penyakit. Namun, kebijakan ini menghadapi tantangan budaya lokal yang sering melibatkan seluruh anggota keluarga dalam kunjungan.
“Kami tidak bisa mengambil pendekatan frontal karena masyarakat di sini memiliki budaya kekeluargaan yang sangat erat. Kami berharap para tokoh adat dan pemuka agama dapat membantu mengedukasi masyarakat tentang pentingnya kebijakan ini,” ungkapnya.
2. Ketidakaturan Waktu Kunjungan Pasien
Waktu kunjungan pasien yang tidak teratur sering kali mengganggu pelayanan dan waktu istirahat pasien. Meski aturan waktu kunjungan yang ketat ideal diterapkan, dr. Agung mengakui implementasinya di Malinau memiliki tantangan tersendiri.
“Jika terlalu ketat, bisa memicu protes dari masyarakat. Jadi, kami memilih untuk mengambil langkah edukasi secara bertahap agar masyarakat memahami pentingnya aturan ini demi kenyamanan pasien,” jelasnya.
3. Keamanan dengan Sistem Satu Pintu Masuk
Untuk meningkatkan keamanan, RSUD Malinau berencana menerapkan sistem satu pintu masuk. Sistem ini bertujuan mengurangi risiko kehilangan barang dan menjaga fasilitas rumah sakit tetap aman.
“Kebijakan ini sering dianggap masyarakat sebagai pembatasan. Oleh karena itu, kami akan memasang portal dan memastikan semua kendaraan masuk melalui pintu utama. Dengan pendekatan humanis, kami yakin masyarakat dapat memahami pentingnya langkah ini,” kata dr. Agung.
Forum yang dihadiri oleh tokoh adat, pemuka agama, perwakilan aparat keamanan, dan masyarakat ini berlangsung interaktif. Beberapa peserta memberikan masukan terkait tantangan yang dihadapi masyarakat dalam mengakses layanan kesehatan.
“Kami sangat mengapresiasi langkah RSUD Malinau mengadakan forum ini. Semoga kebijakan yang diambil dapat lebih mempertimbangkan kebutuhan masyarakat,” ujar salah satu tokoh adat yang hadir.
Dr. Agung menutup forum dengan harapan bahwa diskusi ini dapat menjadi pijakan untuk menciptakan pelayanan kesehatan yang lebih baik.
“Kami ingin masyarakat merasa aman, nyaman, dan puas dengan layanan RSUD Malinau. Dengan dukungan semua pihak, kami yakin tantangan ini bisa teratasi,” tutupnya.
Forum ini menjadi bukti nyata komitmen RSUD Malinau untuk terus meningkatkan mutu pelayanan kesehatan yang paripurna.
Simak Berita dan Artikel lainnya di Google News.