MALINAU, PIJARMALINAU.COM – Industri Kecil Menengah (IKM) dalam sektor batik dan menjahit di Kabupaten Malinau terus mengalami perkembangan yang menggembirakan. Dukungan aktif dari Pemerintah Daerah Kabupaten Malinau, PKK, dan Dekrasnada Malinau telah menjadikan batik dan menjahit sebagai salah satu tulang punggung ekonomi yang berkelanjutan, mencerminkan identitas budaya dan keindahan alam daerah yang menarik minat baik dari pasar lokal maupun wisatawan.
Salah satu faktor penting yang berkontribusi pada kemajuan sektor IKM ini adalah program pelatihan yang digelar oleh pemerintah daerah. Pelatihan-pelatihan ini memberikan dampak yang signifikan bagi para pelaku usaha dalam industri batik dan menjahit di Kabupaten Malinau.
Menurut data yang dihimpun pijarmalinau.com dari Disperindagkop Malinau, (21/7/2023), jumlah pelaku IKM batik terus mengalami peningkatan yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Pada tahun 2022, industri batik mencatatkan jumlah pelaku sebanyak 37 orang, naik tajam dari hanya 10 orang pada tahun 2020 dan 33 orang pada tahun 2021.
“Kami sangat bangga melihat perkembangan pesat industri batik di Kabupaten Malinau. Perhatian dan dukungan dari pemerintah daerah serta peran aktif PKK dan Dekrasnada Malinau dalam mempromosikan keindahan batik lokal telah memberikan dampak positif pada peningkatan jumlah pelaku usaha,” ungkap Reni Iwan, Kabid Industri dan TTG Disperindagkop Malinau.
Selain industri batik, sektor menjahit juga mengalami lonjakan yang menggembirakan. Data yang sama menunjukkan bahwa pada tahun 2022, jumlah pelaku IKM menjahit mencapai 87 orang. Angka ini jauh meningkat dari 48 orang pada tahun 2020 dan 81 orang pada tahun 2021.
“Melalui berbagai pelatihan yang diselenggarakan, Malinau telah berhasil meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan oleh para pelaku IKM batik dan menjahit. Mereka kini memiliki keterampilan dan pengetahuan yang lebih baik dalam proses produksi, desain, dan manajemen usaha,” ujar Reni.
Selain dampak ekonomi yang positif, program pelatihan juga berdampak sosial bagi para pelaku IKM. “Dengan adanya kesempatan untuk mengikuti pelatihan, para pelaku IKM merasa didukung dan diapresiasi oleh pemerintah daerah. Ini memberikan semangat baru bagi mereka untuk terus berkembang dan berinovasi,” tambah Reni.
Adapun data terkini untuk tahun 2023 masih dalam proses pendataan oleh Disperindagkop Malinau. Pemerintah daerah berkomitmen untuk terus mendukung perkembangan sektor IKM, termasuk melalui penyediaan pelatihan dan pendampingan bagi para pengusaha serta upaya memperluas pasar melalui pameran dan promosi produk IKM lokal.
Dengan kondisi yang semakin kondusif bagi industri batik dan menjahit, diharapkan sektor IKM di Kabupaten Malinau akan terus berkembang dan berkontribusi positif dalam menggerakkan perekonomian daerah, serta memperkuat identitas budaya dan keindahan alam yang menjadi ciri khas daerah ini. (red)
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News.