Lembaga Adat Bulungon Tampilkan Tradisi “Beseruan” di Irau ke-11 dan HUT ke-26 Kabupaten Malinau

Lembaga Adat Bulungon

Penulis : Steven YL | Editor : Evandry

MALINAU, PIJARMALINAU.COM – Suasana pagi di arena utama Padan Liu Burung kembali semarak dengan atraksi seni dan budaya dari Lembaga Adat Bulungon dalam rangka perayaan HUT Kabupaten Malinau ke-26 dan Festival Budaya Irau ke-11, (16/10/2025).

Bacaan Lainnya

Pada kesempatan ini, Lembaga Adat Bulungon Kabupaten Malinau menampilkan tradisi “Beseruan”, yaitu pesta adat perkawinan khas Etnis Bulungan.

Prosesi ini memperlihatkan tata cara adat istiadat perkawinan lengkap dengan busana tradisional dan pertunjukan tari kesisir, yang menggambarkan kegembiraan masyarakat Adat Suku Bulungan.

Ketua Lembaga Adat Bulungon Kabupaten Malinau, Datuk Misrah, menjelaskan bahwa penampilan ini bertujuan untuk menjaga dan melestarikan warisan budaya leluhur.

“Tujuan utama kami adalah mempertahankan dan memperkenalkan adat Bulungon kepada etnis lain, serta menanamkan nilai-nilai budaya kepada generasi muda agar tidak punah oleh modernisasi,” ujarnya.

Datuk Misrah juga menuturkan, Lembaga Adat Bulungon secara rutin berpartisipasi dalam setiap perayaan Irau dan HUT Kabupaten Malinau.

Tahun ini, pihaknya bahkan berupaya memecahkan rekor MURI melalui pembuatan “dadap” (kipas) terbesar, sebagai salah satu bagian dari rangkaian prosesi adat bulungon, beseruan, sebagai permintaan dari pihak perempuan pada prosesi tersebut, selain sebagai simbol semangat kebersamaan dan kebanggaan budaya.

Ia pun menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Malinau atas dukungan dan keberhasilan dalam membangun daerah, serta menegaskan komitmen lembaga adat untuk terus mendukung visi dan program kerja Bupati Malinau, seperti Desa Sarjana, Milenial Mandiri, Pertanian Sehat (Pesat), Smart Government (Saget), dan Wajib Belajar Malinau Maju.

Menutup sambutanya, Datuk Misrah mengucapkan terima kasih kepada pemerintah daerah, panitia, lembaga adat, tokoh masyarakat, dan seluruh warga Bulungan yang telah berpartisipasi dalam kegiatan budaya tahun ini.

“Semoga semangat persaudaraan dan pelestarian budaya ini terus hidup, menjadi bagian dari jati diri Malinau yang beragam namun tetap satu,” pungkasnya. (syl)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *