Paguyuban KKST Meriahkan Festival Budaya Irau ke-11, Apresiasi Kepemimpinan Bupati Wempi yang Rangkul Semua Kalangan

KKST

Penulis : Steven YL | Editor : Evandry

MALINAU, PIJARMALINAU.COM – Suasana siang di arena utama Padan Liu Burung kembali semarak dengan penampilan seni dan budaya dari Paguyuban Kerukunan Keluarga Sulawesi Tengah (KKST), Sabtu (18/10/25).

Bacaan Lainnya

Kegiatan ini menjadi bagian dari rangkaian Festival Budaya Irau ke-11 sekaligus perayaan HUT Kabupaten Malinau ke-26 yang berlangsung penuh semangat dan kebersamaan.

Ketua Paguyuban KKST, Jhonson menyampaikan rasa bangga dan bahagia dapat menjadi bagian dari masyarakat Kabupaten Malinau yang dikenal maju, harmonis, dan menjunjung tinggi nilai persaudaraan.

“Suasana kekeluargaan di Malinau membuat kami merasa seperti berada di kampung halaman sendiri. Kehangatan dan penerimaan masyarakat luar biasa,” ungkapnya.

Ia juga menyoroti semangat kebersamaan yang terasa kuat dalam setiap kegiatan selama festival berlangsung.

Menurutnya, hal itu menjadi bukti nyata bahwa keberagaman di Malinau tidak menjadi sekat, melainkan perekat antarwarga.

Dalam kesempatan tersebut, Ketua Paguyuban KKST turut menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Bupati Malinau, Wempi W. Mawa, S.E., M.H., dan Wakil Bupati Jakaria, S.E., M.Si. atas kepemimpinan yang dinilai melindungi seluruh lapisan masyarakat tanpa membeda-bedakan asal-usul.

“Kepemimpinan Bupati Wempi dan Wakil Bupati Jakaria telah menciptakan rasa aman, nyaman, dan memperkuat persatuan di Malinau,” tambahnya.

Paguyuban KKST juga menegaskan komitmennya untuk terus mendukung program-program pemerintah daerah serta berpartisipasi aktif dalam pembangunan Malinau ke depan.

Mereka mengajak seluruh warga Sulawesi Tengah di Malinau untuk menjaga persaudaraan, saling menghormati, dan berkontribusi dalam mewujudkan kemajuan bersama.

“Kerukunan yang telah terjalin di bumi Intimung ini adalah fondasi kokoh untuk masa depan yang lebih baik,” tuturnya menutup sambutan.

Festival Irau ke-11 yang digelar di Padan Liu Burung terus menjadi panggung bagi beragam paguyuban dan lembaga adat di Kabupaten Malinau untuk menunjukkan kekayaan budaya nusantara serta memperkuat semangat “Bhinneka Tunggal Ika” di wilayah perbatasan utara Kalimantan ini.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *