Api Lahap 12 Kios dan 3 Rumah di Pasar Pelangi Malinau, Bupati Wempi Langsung Tinggalkan Acara Irau dan Turun ke Lokasi!

Penulis : Steven YL | Evandry

MALINAU, PIJARMALINAU.COM – Suasana akhir pekan di Kabupaten Malinau mendadak berubah mencekam. Sabtu (18/10/2025) pagi, api berkobar hebat melanda kawasan Pasar Pelangi, Desa Malinau Kota, Kecamatan Malinau Kota.

Bacaan Lainnya

Sedikitnya 12 kios dan 3 rumah warga ludes dilalap si jago merah, sementara beberapa bangunan lain turut terdampak.

Kebakaran tersebut terjadi saat Bupati Malinau Wempi W. Mawa, S.E., M.H., tengah menghadiri acara Kerukunan Keluarga Sulawesi Tengah (KKST) di arena utama Padan Liu’ Burung, dalam rangkaian Festival Budaya Irau ke-11.

“Ketika saya masih di acara Irau, saya menerima laporan bahwa telah terjadi kebakaran di Pasar Pelangi. Tanpa menunggu lama, begitu acara selesai, saya langsung bergerak ke lokasi,” ujar Bupati Wempi di sela peninjauan lokasi kebakaran.

Bersama unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), Bupati Wempi tiba di lokasi untuk memastikan proses penanganan berjalan cepat dan terkoordinasi.

“Api berhasil dipadamkan berkat kerja cepat tim gabungan dari pemadam kebakaran, kepolisian, TNI, serta bantuan dari sejumlah pihak, termasuk PDAM Malinau dan perusahaan swasta,” jelasnya.

Menurut Bupati Wempi, bangunan yang terbakar merupakan struktur lama berbahan kayu yang digunakan sebagai area kuliner dan pasar tradisional. Kondisi material yang mudah terbakar membuat api cepat menjalar ke beberapa petak kios.

“Bangunannya memang sebagian besar dari kayu, jadi begitu api muncul, penyebarannya sangat cepat,” ungkapnya.

Dalam peristiwa itu, tiga orang dilaporkan mengalami luka. Dua di antaranya merupakan petugas yang cedera saat proses pemadaman, sementara satu pedagang mengalami luka bakar serius akibat diduga meninggalkan kompor dalam kondisi menyala.

“Korban luka bakar saat ini dirawat intensif di rumah sakit. Pemerintah daerah menanggung seluruh biaya perawatannya,” tegas Bupati Wempi.

Bupati Wempi juga menyampaikan rasa terima kasih atas kerja keras seluruh petugas yang terlibat dalam pemadaman.

“Saya sangat mengapresiasi cepatnya respon petugas, TNI-Polri, dan seluruh pihak yang membantu. Ini bukti nyata semangat gotong royong di Malinau,” ujarnya.

Ia menambahkan, pihaknya telah menginstruksikan camat dan kepala desa untuk segera melakukan pendataan terhadap para pedagang terdampak.

Pemerintah akan menyiapkan langkah relokasi sementara agar aktivitas perdagangan dapat segera pulih.

“Fokus awal kami adalah membantu para pedagang agar bisa kembali berjualan. Kami siapkan tempat relokasi sementara sambil mendata kerugian,” jelasnya.

Terkait pembangunan kembali Pasar Pelangi, Bupati Wempi mengungkapkan bahwa revitalisasi pasar tersebut sebenarnya sudah masuk dalam rencana pemerintah daerah, namun memerlukan kajian ulang.

“Revitalisasi pasar ini memang sudah kami rencanakan, tetapi tentu harus dikaji lagi agar sesuai kebutuhan masyarakat dan kondisi anggaran daerah,” terang Bupati Wempi.

Sementara itu, Sekretaris Satpol PP dan Damkar Malinau, Rolland Rudiyanto, menyebut laporan kebakaran pertama diterima sekitar pukul 10.20 WITA.

Tim gabungan dari Damkar, TNI-Polri, serta sejumlah instansi swasta dan pemerintah langsung diterjunkan ke lokasi kejadian.

“Total ada sekitar 100 personel yang dikerahkan, dibantu oleh PLTU, PLTA, pihak bandara, dan perusahaan seperti BDMS. Kami juga mengerahkan 12 unit mobil pemadam dari berbagai instansi,” jelas Rolland.

Namun, proses pemadaman tidak berjalan mudah. Rolland mengaku timnya sempat kesulitan akibat banyaknya masyarakat yang berkerumun di area kebakaran.

“Beberapa warga bahkan tanpa sengaja menarik selang pemadam. Ini sangat menyulitkan petugas di lapangan. Kita butuh waktu sekitar 4 jam untuk benar-benar memadamkan api,” ungkapnya.

Rolland menambahkan, proses pendinginan masih dilakukan hingga beberapa jam setelah api padam.

“Material bangunan banyak yang mudah terbakar, seperti kain dan kertas. Medan juga cukup sulit dijangkau,” ujarnya.

Bupati Wempi mengimbau masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi kebakaran, baik di lingkungan rumah maupun tempat usaha. (syl)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *