Pijar Teknologi Mediatama, Perusahaan Asal Malinau Jadi Juri LKS Bangka Belitung 2025

Pijar Teknologi Mediatama
Ratusan siswa-siswi SMK se-Bangka Belitung mengikuti lomba kompetensi siswa (LKS) yang digelar oleh Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) selama tiga hari (17-19 Juni 2025) di halaman kantor Gubernur Babel. (Dok. Ist)

Penulis : Medry | Editor : Evandry

PANGKALPINANG, PIJARMALINAU.COM – Malinau kembali menunjukkan kapasitasnya di panggung nasional. Kali ini Melalui PT Pijar Teknologi Mediatama, sebuah perusahaan teknologi informasi yang lahir dan berkembang dari wilayah perbatasan Indonesia di Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara, dunia pendidikan vokasi nasional mendapat sentuhan langsung dari industri digital yang berbasis di daerah perbatasan Indonesia ini.

Bacaan Lainnya

Dalam ajang Lomba Kompetensi Siswa (LKS) Tahun 2025 yang digelar oleh Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Pijar Teknologi Mediatama ditunjuk sebagai juri resmi untuk tiga bidang keahlian strategis: Cloud Computing, digital marketing dan Web Technology.

Ajang ini diikuti oleh siswa-siswi terbaik dari 58 SMK se-Bangka Belitung, terdiri atas 36 SMK Negeri dan 22 SMK swasta,

Perusahaan yang juga memiliki kantor perwakilan di Kota Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung ini menugaskan tiga nama yang sudah tidak asing lagi di dunia teknologi Indonesia:

  • Veris Juniardi, Tech Lead di Pijar Teknologi Mediatama, sebagai juri bidang Cloud Computing
  • Ditra Liandaputra, Solution Architect di Pijar Teknologi Mediatama, sebagai juri bidang Web Technology
  • Muhamad Viky, Senior Software Engineer di Pijar Teknologi Mediatama, sebagai juri bidang digital marketing

Ketiganya merupakan praktisi berpengalaman yang telah lama berkarya dalam pengembangan sistem digital pemerintahan, integrasi teknologi layanan publik, dan pelatihan SDM IT di berbagai wilayah.

Direktur Operasional PT Pijar Teknologi Mediatama, Dr. (c) Adisuputra, S.T., M.Kom, menyambut baik kepercayaan yang diberikan kepada perusahaan.

“Perusahaan ini lahir dan besar di Malinau, daerah perbatasan yang sering dianggap jauh dari pusat inovasi. Tapi hari ini, kami membuktikan bahwa dari perbatasan indonesia, kita bisa menjadi bagian penting dalam membentuk masa depan bangsa,” ujarnya.

Lebih dari sekadar menjadi juri, kehadiran Pijar di event ini menjadi simbol bahwa perusahaan dari daerah mampu menjawab tantangan zaman dan bersaing secara profesional di level nasional.

“Kami tidak hanya hadir untuk menilai lomba. Ini bagian dari komitmen kami dalam membangun generasi muda yang tangguh secara teknologi dan berkarakter kuat. LKS ini adalah panggung penting untuk itu,” lanjut Adisuputra.

Veris Juniardi mengaku terkesan dengan kualitas peserta. Menurutnya, bidang Cloud Computing kini menjadi jantung dari transformasi digital, dan keterlibatan siswa di bidang ini merupakan tanda baik.

“Saya melihat potensi besar dari peserta. Mereka bukan hanya belajar tools, tapi mulai mengerti pola pikir teknologi berbasis cloud. Ini modal besar untuk masa depan mereka,” katanya.

Sementara itu, Ditra Liandaputra menyampaikan bahwa menjadi juri bukan hanya menilai hasil, tetapi juga bagian dari edukasi langsung.

“Kami hadir untuk menyampaikan standar industri yang sebenarnya. Supaya siswa tahu, bahwa apa yang mereka pelajari di sekolah bisa relevan dan dibutuhkan di dunia kerja,” tegas Ditra. (md)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *