Penulis : Medry | Editor : Evandry
MALINAU, PIJARMALINAU.COM – Pemerintah Kabupaten Malinau melalui Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, dan Perumahan Rakyat (DPU.PR-PERKIM) terus berinovasi dalam upaya meningkatkan efektivitas pengelolaan irigasi. Langkah ini diharapkan dapat mendukung visi “Terwujudnya Kabupaten Malinau yang Mandiri, Damai, dan Sejahtera Didukung Pemerintahan yang Profesional,” sesuai dengan RPJMD Kabupaten Malinau tahun 2021-2026.
Sebagai bagian dari misi ketiga dalam RPJMD, yaitu “Mewujudkan Infrastruktur yang Berkeadilan dan Berkelanjutan,” DPU.PR-PERKIM fokus pada pengelolaan irigasi melalui program “RASDA PLUS.” Program ini melibatkan ekstensifikasi pertanian, perluasan, dan perlindungan lahan pertanian.
Namun, tantangan dalam pengelolaan irigasi masih banyak. “Kami menghadapi beberapa masalah, seperti kurangnya kompetensi sumber daya manusia di bidang Sumber Daya Air (SDA), rendahnya kesadaran masyarakat dalam pemeliharaan irigasi, serta belum tersedianya data dasar irigasi yang akurat,” ujar Kepala DPU.PR-PERKIM Kabupaten Malinau, Yosep Padanur, ST
Masalah tersebut menyebabkan program operasional pemeliharaan irigasi menjadi kurang optimal dan pembangunan infrastruktur irigasi kurang efektif.
Untuk mengatasi masalah ini, DPU.PR-PERKIM melakukan analisis dengan metode fishbone dan mengidentifikasi bahwa belum tersedianya data dasar jaringan irigasi yang akurat sebagai masalah utama.
“Oleh karena itu, kami melakukan inovasi dengan mengumpulkan data irigasi melalui survei menggunakan perangkat HP berbasis aplikasi android geospacial. Ini menggantikan metode survei sebelumnya yang hanya menggunakan alat GPS,” jelas Yosep Padanur, ST
Selain itu, DPU.PR-PERKIM juga membuat SOP Pengelolaan Irigasi dan Petunjuk Teknis Survei Irigasi.
Hasil dari inovasi ini adalah tersusunnya data dasar jaringan irigasi yang komprehensif, yang mampu menggambarkan kondisi lapangan secara realistis, termasuk permasalahan, potensi, serta saran pemeliharaan, peningkatan, pembangunan, dan pengembangan jaringan irigasi.
“Inovasi ini membawa banyak manfaat, termasuk tersusunnya NSPK pada bidang SDA, terbentuknya database irigasi berupa data geospacial, dan memberikan gambaran yang jelas kepada pembuat kebijakan dalam menyusun program kerja dan arah kebijakan ke depan,” tambah Yosep.
Manfaat lain dari inovasi ini adalah meningkatkan kompetensi staf bidang SDA melalui keterlibatan langsung dalam implementasi, serta menciptakan kerjasama dan koordinasi yang lebih baik dengan stakeholder terkait, seperti Dinas Pertanian dan BAPPEDA & LITBANG Kabupaten Malinau.
“Kami berharap dengan tersedianya data jaringan irigasi yang komprehensif, pelaksanaan pembangunan, peningkatan, dan pemeliharaan irigasi dapat sesuai dengan harapan pemerintah dan masyarakat,” kata Yosep.
Uji coba inovasi ini dilakukan pada 30 Agustus 2023, dan implementasinya dimulai pada Hari ini, (31/10/2023). Pemerintah Kabupaten Malinau mengajak masyarakat untuk turut berpartisipasi dalam menjaga dan memelihara irigasi demi keberlangsungan pertanian yang lebih baik.