Penulis : Medry | Editor : Evandry
MALINAU, PIJARMALINAU.COM – Tim SAR gabungan termasuk TNI-Polri melanjutkan pencarian pesawat Smart Air yang hilang kontak dalam penerbangan dari Tarakan menuju Binuang. Pencarian dilanjutkan, Sabtu (9/3/2024) dari pukul 08.30 Wita setelah sempat dihentikan sementara tadi malam karena cuaca.
“Pencarian kembali oleh tim gabungan TNI AD, Polres Malinau, BPBD Malinau dan Basarnas Kota Tarakan,” kata Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko saat dikonfirmasi.
Berikut beberapa fakta terkait peristiwa tersebut
Pesawat itu diduga terjatuh di Bukit Narif di wilayah Krayan Tengah pada Jumat (8/3/2024). Pesawat tersebut sempat dilaporkan hilang kontak setelah lepas landas di Bandara Internasional Juwata Tarakan sekitar pukul 09.25 Wita, pagi.
Kapolsek Krayan Selatan Ipda Andi Iwan, mengatakan pesawat tersebut hendak menuju Nunukan, Kalimantan Utara.
“Hilang kontak itu kurang lebih jam 10.00 Wita. Dia checkup 09.25 Wita, semestinya tiba 10.25 Wita, karena estimasi hanya 1 jam. Saat sistem navigasi berada di jam 10 itu sudah hilang kontak,” ujar Andi, Jumat (8/3/2024).
Diduga Jatuh Menghantam Bukit
Pesawat itu diduga jatuh dan menghantam bukit. Andi Iwan menyebutkan pesawat mengangkut bahan logistik dan sembako.
“Saya sebagai Kapolsek Krayan Selatan membentuk lima personel anggota polsek untuk bersama-sama warga mendatangi bukit diduga tempat terjadinya jatuhnya pesawat itu,” tuturnya.
“Itu Pilatus, memang memuat penumpang sebenarnya. Memang ada jadwal membawa logistik atau sembako peruntukan untuk warga Krayan tengah,” sambungnya.
Pesawat Diawaki 1 Pilot dan 1 Teknisi
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengungkapkan pesawat tersebut diawaki satu pilot dan satu teknisi.
“Pesawat PK-SNE dengan satu pilot dan satu teknisi, take off dari Bandara Tarakan pukul 00.25 UTC/08.25 Wita dan estimasi landing di Lapter Binuang 01.20 UTC/09.20 Wita membawa kargo 583 kg,” kata jubir Kemenhub Adita Irawati kepada wartawan, Jumat (8/3).
Kemenhub mengatakan telah disiapkan posko pusat krisis untuk pengumpulan informasi pencarian pesawat tersebut di Bandara Tarakan dan Bandara Malinau.
Pemerintah daerah juga sudah turun tangan membantu, salah satunya dengan memberangkatkan pasukan dari kodim ke daerah Setulang. Warga masyarakat Binuang juga ikut membantu melakukan pencarian di area Gunung Narid.
2 Pesawat-1 Heli Dikerahkan
Adita mengatakan dua pesawat dan satu helikopter dikerahkan untuk mencari pesawat kargo yang hilang kontak tersebut.
“Saat ini terdapat dua pesawat yang dioperasikan dalam misi pencarian PK-SNE yaitu PK-SNG (dari maskapai SMART Aviation) dan PK-VVU (maskapai dari Susi Air),” ujar Adita.
Helikopter TNI AD pendukung Basarnas tersebut telah diberangkatkan beserta anggota Basarnas menuju ke lokasi pencarian. Ditjen Perhubungan Udara Kemenhub akan terus berkoordinasi dan akan memberikan informasi terbaru lebih lanjut.
“Heli TNI AD pendukung Basarnas telah diberangkatkan beserta anggota Basarnas menuju ke lokasi pencarian,” imbuhnya.
Pencarian Diberhentikan Sementara
Dilansir detikSulsel, operasi pencarian pesawat Smart Air ini dihentikan sementara. Tim SAR yang melakukan pencarian via jalur darat terhambat cuaca dan kondisi lapangan.
“Iya informasinya pencarian (jalur darat) hari ini tidak dilakukan, faktornya yaitu adanya kabut tebal yang pertama, kemudian gunung-gunung di sana bertebing semua,” kata Kapolsek Krayan Selatan Ipda Andi Iwan, dilansir detikSulsel, Jumat (8/3).
Tim SAR belum bisa menjangkau Bukit Narif yang diduga titik jatuh pesawat jenis pilatus tersebut. Pihak tim turut mempertimbangkan keselamatan personel yang melakukan pencarian.
“Belum sempat (ke Bukit Narif), itu masih harus ditempuh karena harus melintasi beberapa pegunungan lagi,” tuturnya.
“Mereka sudah berhenti di ujung tempat semampunya kendaraan sepeda motor. Karena selanjutnya harus menempuh dengan berjalan kaki atau darat,” lanjut Iwan.
Iwan mengaku satu unit helikopter milik Basarnas turut dikerahkan. “Walaupun dari Basarnas ada menggunakan heli satu unit itu sangat berat,” tambahnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News.