Kepala Kantor SAR Tarakan, Syahril, saat dikonfirmasi, menjelaskan bahwa lokasi jatuhnya pesawat berhasil ditemukan di titik koordinat 03°47’27.60″N, 115°56’32.40″E di tengah hutan belantara, sekitar 6,1 nautical mile dari bandara Binuang, Kecamatan Krayan Tengah, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara (Kaltara). Proses evakuasi dimulai pada pukul 07.00 WITA pada hari Minggu pagi. Operasi evakuasi melibatkan tim SAR gabungan baik di Tarakan maupun di Malinau.
“Proses evakuasi berlangsung mulai pukul 07.00 WITA, melibatkan tim SAR gabungan baik di Tarakan maupun di Malinau. Tim SAR juga menurunkan pesawat Boeing dan helikopter. Pilot dan teknisi pesawat perintis milik Smart Air yang hilang kontak pada Jumat lalu tiba di Tarakan, Minggu 10 Maret 2024,” ujarnya, (10/3/2024).
Syahril juga menambahkan bahwa sebelumnya petugas berhasil memantau adanya puing-puing pesawat di belantara hutan sekitar Krayan Nunukan. Selain itu, petugas juga melihat adanya asap dan lambaian tangan seseorang dari kejauhan. Mereka yakin bahwa lambaian tangan tersebut berasal dari sang pilot, yang akhirnya terbukti masih hidup.
“Kami memilih untuk melakukan evakuasi terlebih dahulu kepada korban yang meninggal. Selanjutnya, kami mengevakuasi korban yang selamat. Saat ini, korban selamat, yakni pilot, sedang menjalani perawatan di RSUD dr. Jusuf SK,” terangnya. (md)
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News.