Penulis : Steven YL | Editor : Evandry
MALINAU, PIJARMALINAU.COM – Suasana sore di Padan Liu Burung, Kamis (9/10/2025) kembali semarak dengan digelarnya Atraksi Seni Adat dan Budaya oleh Paguyuban Keluarga Warga Jawa (Pakuwaja) Malinau.
Kegiatan ini menjadi bagian dari rangkaian Festival Budaya Irau ke-11 sekaligus memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-26 Kabupaten Malinau.
Dalam kegiatan yang sarat makna tersebut, masyarakat Jawa di Malinau menampilkan Tradisi Siraman, sebuah upacara adat yang melambangkan penyucian diri dan kesiapan memasuki fase kehidupan baru.
Keindahan dan kekhidmatan prosesi ini memukau para penonton dan menjadi daya tarik tersendiri di tengah kemeriahan Festival Irau.
Bupati Malinau Wempi W Mawa, SE., MH turut hadir dan memberikan apresiasi tinggi atas penampilan serta kontribusi masyarakat Jawa di Bumi Intimung.
“Tradisi siraman bukan hanya sekadar tradisi dalam sebuah proses menuju pernikahan saja, namun juga memiliki nilai yang luar biasa bagi masyarakat Jawa itu sendiri , ketenangan, kesabaran, bahkan peradaban yang luhur saya lihat di sana,” ujar Bupati Wempi.
Bupati Wempi juga menyampaikan rasa terima kasih atas peran besar warga Pakuwaja dalam pembangunan Malinau.
“Atas nama Pemda Malinau, saya memberikan apresiasi kepada warga Pakuwaja. Warga Pakuwaja bukanlah masyarakat baru dalam membangun Bumi Intimung yang kita cintai ini. Peran masyarakat Jawa di Malinau sangat besar dari semua aspek pembangunan,” ungkapnya.
Dalam kesempatan tersebut, Wempi berpesan agar masyarakat terus menjaga nilai-nilai budaya dan kerukunan di tengah keberagaman.
“Hiduplah baik di mana pun kau berada, jangan pernah lupakan adat istiadat yang dimiliki, dan hargailah adat istiadat di mana pun kita berada,” katanya.
Bupati Wempi juga menekankan pentingnya menjaga silaturahmi, kekompakan, serta berperan aktif memanfaatkan kebijakan strategis Pemerintah Daerah Malinau melalui lima program inovatif daerah.
“Atraksi seni adat dan budaya yang ditampilkan oleh warga Jawa melalui Pakuwaja hari ini adalah bentuk peran besar dalam mewujudkan nilai kebhinekaan dan persatuan di Bumi Intimung ini,” tambahnya.
Menutup sambutannya, Wempi mengajak seluruh masyarakat Malinau untuk terus menebar semangat damai dan persaudaraan.
“Mari kita jaga kerukunan dan kedamaian yang ada di Kabupaten Malinau. Jadikan Malinau menjadi terang, bukan hanya bagi Kabupaten Malinau, tetapi juga bagi Kalimantan Utara, bahkan bagi Indonesia. Hidup damai adalah jalan menuju keadilan dan kesejahteraan, cita-cita bangsa serta para pahlawan yang terus kita perjuangkan,” tutupnya.
Festival Budaya Irau ke-11 terus menampilkan kekayaan tradisi dari berbagai etnis yang hidup berdampingan di Kabupaten Malinau, menegaskan bahwa keberagaman adalah kekuatan dan kebanggaan bersama.







