MALINAU, PIJARMALINAU.COM – Pemkab Malinau menerima sebanyak 417 mahasiswa Universitas Borneo Tarakan (UBT) tahun akademik 2023/2024, angkatan ke- XX, yang akan melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Kabupaten Malinau.
Kepala Pusat Kebijakan Publik Hukum dan Humaniora LPPM Universitas Borneo Tarakan Dr. Marthen B. Saliding, S.H., M.H mengatakan mahasiswa KKN tahun akademik 2023/2024 telah disebar ke empat kabupaten dan satu kota. Dan yang mendapat porsi terbanyak adalah Kabupaten Malinau.
Sebanyak 417 mahasiswa ini terbagi dalam 30 kelompok dan ditempatkan di 29 desa di 5 kecamatan.
Salah satu program utama mahasiswa KKN tahun ini ialah Proklim (Program Kampung Iklim) yang menjalin kerjasama dengan Dinas Lingkungan Hidup.
“Harapan kami program ini bisa direalisasikan dengan baik dan apabila mahasiswa mendapat kendala dalam pelaksanaannya mohon konsultasi dengan Dinas Lingkungan Hidup yang ada di Kabupaten Malinau,” ujarnya.
Mewakili UBT, Dr. Marthen menyampaikan terima kasih kepada Pemkab Malinau atas apresiasi yang begitu tinggi yang selama ini dirasakan oleh pihak universitas atas penerimaan mahasiswa KKN di Malinau.
“Kabupaten Malinau kami nilai yang paling banyak memberikan apresiasi yang tinggi, karena itu makin tahun makin banyak mahasiswa yang kami kirim ke sini,” ungkapnya.
Hal ini disampaikan Dr. Marthen bukan tanpa alasan, sebab di suatu daerah ada yang tidak mau menerima mahasiswa KKN bahkan ada yang disuruh sewa rumah sendiri selama melaksanakan KKN.
“Ini yang membuat kami merasa sedih, kenapa ada yang seperti itu. Tetapi puji syukur bahwa sejauh ini kami tidak merasakan hal itu di Malinau,” ucapnya.
Karena itu, ia berpesan kepada mahasiswanya untuk tidak meninggalkan hal-hal yang bersifat negatif di desa.
“Karena apa yang kalian lakukan di desa akan menjadi kenangan bagi penduduk setempat. Kemudian hargai adat dan budaya yang ada di desa,” katanya.
Sementara itu, Sekda Malinau Dr. Ernes Silvanus, S.Pi., MM., M.H memberikan apresiasi kepada Rektor UBT, dimana Malinau menerima mahasiswa KKN dengan jumlah yang cukup besar.
“Saya berpesan kepada Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Malinau untuk betul-betul koordinir para mahasiswa karena jumlah yang cukup besar yang kemudian akan ditempatkan di desa,” ucapnya.
Saat tiba di desa nanti kata Dr. Ernes, segera sinkronkan apa yang menjadi program di desa dan apa yang menjadi harapan dari universitas.
“Dan yang terpenting terapkan ilmu yang sudah diterima di kampus kepada masyarakat. Misal ada yang pintar di bidang Matematika atau Bahasa Inggris maka ajar anak-anak yang ada di desa. Silahkan nanti dikomunikasikan dengan kepala desa,” ujarnya.
Dr. Ernes meminta kepada DPMD Malinau untuk secara berkala melakukan pembinaan kepada mahasiswa serta fokuskan apa yang menjadi program dari UBT agar di support.
Dr. Ernes berharap mahasiswa KKN dapat memberikan catatan dalam hal apapun selama melaksanakan KKN di desa kepada pemerintah daerah melalui DPMD.
“Mungkin itu dalam hal kebijakan atau ada perilaku ASN di desa ini atau kecamatan ini seperti ini, maka yang dibutuhkan harusnya seperti ini. Ini masukkan bagi pemerintah daerah, bagi kami semua dalam menyusun program ke depan,” tuturnya.