MALINAU, PIJARMALINAU.COM – Camat Malinau Utara Nopis Muhramsyah menuturkan di tahun 2023 hanya ada satu desa lokus stunting di Kecamatan Malinau Utara berdasarkan indikatornya.
Namun di tahun yang sedang berjalan ini (2024) kata Nopis, prosentase yang ingin diturunkan ternyata lepas dari ekspektasi tim. Sehingga di Kecamatan Malinau Utara justru bertambah menjadi tiga desa lokus stunting yaitu Desa Seruyung, Belayan dan Lubak Manis.
“Kenapa justru bertambah? Bukan berkurang! Apakah metode analisisnya atau eksekutornya di lapangan yang belum maksimal atau ada hal yang lain sehingga menjadi permasalahan yang tidak stop di tahun 2023,” ujar Nopis dalam sambutannya sebelum membuka secara resmi mini lokakarya yang dilaksanakan di Aula Kantor Camat Malinau Utara, Selasa (14/05/24).
Karena itu, melalui mini lokakarya yang diselenggarakan ini diharapkan akan memunculkan suatu metode di luar metode yang sudah ada.
“Mana tahu ini bisa menjadi inovasi kita untuk mempercepat penurunan stunting di Kabupaten Malinau,” jelasnya.
Kegiatan ini sendiri dibuka secara resmi oleh Camat Malinau Utara.
Sementara itu, Kepala Bappeda dan Litbang Drs. Agustinus, M.AP. menjelaskan kehadirannya dalam mini lokakarya ini untuk memastikan, melihat bagaimana program dan penganggaran terkait penurunan stunting tahun lalu (2023) dan di tahun berjalan ini (2024).
Setelah itu akan dilanjutkan dengan diskusi untuk menemukan solusi apa yang harus dilakukan dalam penanganan stunting.
“Kalau bisa kita prioritaskan untuk pencegahan,” ucapnya.
Kemudian dalam tahap penyusunan anggaran 2025, pemerintah daerah ingin bagaimana hal-hal yang fundamental seperti masalah stunting ini betul-betul tepat sasaran.
Ia juga berharap pemerintah desa dapat memanfaatkan dana yang diberikan untuk dipergunakan dengan baik sesuai kebutuhan khususnya dalam menangani dan mencegah stunting.