Pemukulan Wasit Berujung Sanksi: Nasib Pemain dan Klub dalam Turnamen Bupati Malinau Cup 2023

Pemukulan Wasit
Proses mediasi di Ruang Rupatama Polres Malinau (Foto ; SYL / Pijar Malinau)

Penulis : Medry | Editor : Evandry

MALINAU, PIJARMALINAU.COM – Suasana pertandingan sepak bola turnamen Bupati Malinau Cup 2023 di Stadion Utama Malinau, Kalimantan Utara, berubah menjadi kericuhan yang memprihatinkan pada Senin (28/8/2023). Pertandingan antara Semaring FC melawan Pusitera A berakhir dalam insiden pemukulan terhadap wasit, memicu reaksi marah dari pemain dan penonton.

Bacaan Lainnya

Pertandingan ini telah dipanaskan sejak pertengahan babak pertama, dengan intensitas yang terus meningkat sepanjang jalannya laga. Sumber menyebutkan bahwa pemukulan wasit terjadi setelah sebuah keputusan kontroversial yang diambil oleh wasit, menyebabkan salah satu pemain dari kesebelasan Pusitera A marah dan akhirnya menyerang wasit tersebut.

Reaksi ini kemudian dengan cepat menyebar kepada pemain lain dan bahkan beberapa penonton yang turut terlibat dalam aksi kekerasan. Wasit yang menjadi korban kemudian berusaha melarikan diri dari lapangan saat pemain dan penonton mengejarnya hingga di luar Stadion Utama Malinau.

Seorang penonton, memberikan kesaksiannya, “Kericuhan ini terjadi menjelang akhir babak kedua. Beberapa pemain terlihat mengejar wasit, bahkan sampai ke luar lapangan.”

Dugaan awal mengenai penyebab insiden ini adalah ketidakpuasan pemain dari kesebelasan Pusitera A terhadap keputusan wasit. Pengejaran terhadap wasit berlanjut hingga di luar stadion, di mana wasit akhirnya harus dilarikan menggunakan sepeda motor oleh panitia pertandingan untuk menyelamatkan diri.

Dampak dari kerusuhan ini adalah pembatalan laga selanjutnya dalam turnamen tersebut.

Pihak berwenang segera merespons situasi ini dengan melakukan mediasi.

Adapun Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (FKPD) Malinau, meliputi Bupati Malinau Wempi W Mawa, SE., MH, Kapolres Malinau AKBP Heru Eko Wibowo, dan Dandim 0910/Malinau Bambang Wijayadi, turun tangan dalam menangani situasi ini.

Dua kelompok yang terlibat kericuhan dipertemukan dalam pertemuan terbatas di Ruang Rupatama Polres Malinau, Senin malam, (28/8/2023).

“Dari Polres Malinau, kami memfasilitasi insiden yang terjadi sore tadi. Mempertemukan kedua belah pihak dengan harapan, ini bisa diselesaikan baik-baik,” ujar AKBP Heru Eko Wibowo.

Proses mediasi ini berlangsung selama beberapa jam, hingga dini hari Selasa (29/8/2023).

Sementara itu, Ketua Komisi Disiplin ASKAB PSSI Malinau, Steven Yoel Lufung, saat dihubungi oleh pijarmalinau.com, (29/8/2023) telah mengonfirmasi bahwa tindakan disiplin berupa sanksi akan diberlakukan kepada individu maupun klub yang terlibat dalam insiden ini. (md)

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *