Penulis : Asriansyah | Editor : Evandry
PIJARMALINAU.COM – Apakah Aman Melakukan Cuci Hidung pada Anak?
Cuci hidung, atau irigasi nasal, adalah tindakan yang semakin umum digunakan untuk mengatasi hidung tersumbat pada anak-anak.
Tindakan ini melibatkan penggunaan alat khusus, seperti semprotan atau suntikan, untuk membersihkan hidung dengan larutan garam.
Tapi apakah ini aman untuk anak-anak? Mari kita bahas lebih detail.
Apa itu cuci hidung?
Cuci hidung adalah terapi yang berasal dari kedokteran tradisional Ayurveda.
Terapi ini melibatkan penyiraman lapisan mukosa hidung dengan larutan garam, yang mengandung elektrolit mirip dengan cairan infus.
Biasanya, tindakan ini digunakan sebagai terapi tambahan untuk masalah pernapasan atas.
Manfaat Cuci Hidung
Tindakan cuci hidung direkomendasikan oleh dokter spesialis THT atau dokter anak untuk anak-anak yang mengalami hidung tersumbat akibat penyebab seperti selesma, rhinosinusitis, baik yang akut maupun kronis, serta rhinitis alergi.
Manfaatnya termasuk mengendalikan produksi lendir dan menjaga kelembapan di dalam rongga hidung, yang dapat mencegah pertumbuhan bakteri.
Ini juga membantu mengurangi gejala hidung tersumbat dan mengurangi ketergantungan pada obat-obatan seperti dekongestan, mukolitik, dan antibiotik.
Larutan garam yang digunakan dalam tindakan ini juga mengandung ion yang membantu mengencerkan lendir, mencegah kerusakan sel, mendukung perbaikan sel saat peradangan, dan mengurangi kerusakan sel epitel.
Kesimpulan: Apakah Aman untuk Anak?
Cuci hidung adalah tindakan yang aman untuk dilakukan pada anak-anak.
Ini dapat memberikan manfaat signifikan, terutama ketika anak mengalami hidung tersumbat akibat pilek, rhinosinusitis, atau rhinitis alergi. Ini sangat berguna jika anak belum mampu membersihkan hidung mereka sendiri.
Namun, pastikan untuk selalu menjaga kebersihan saat melakukan cuci hidung.
Cucilah tangan dengan baik sebelumnya dan pastikan peralatan yang digunakan bersih.
Larutan garam yang digunakan harus steril.
Jika Anda memerlukan panduan lebih lanjut mengenai cara melakukan tindakan ini atau pertanyaan lainnya, selalu konsultasikan dengan dokter anak atau petugas kesehatan yang kompeten di Posyandu atau Puskesmas. (asr)
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News.