Penyakit Pasca Banjir Yang Harus Diwaspadai, Anda Harus Tahu !

Penyakit Pasca Banjir
FOTO : Dokpim Malinau

Penulis : Asriansyah | Editor : Evandry

MALINAU, PIJARMALINAU.COM – Banjir seringkali terjadi selama musim penghujan, dan hal ini dapat meningkatkan risiko munculnya penyakit-penyakit yang biasanya terkait dengan kondisi banjir.

Bacaan Lainnya

Oleh karena itu, penting untuk memahami lebih lanjut tentang penyakit-penyakit tersebut agar dapat menjaga kesehatan Anda dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat.

Cuaca yang lembap selama musim penghujan membuat lingkungan menjadi lebih cocok untuk perkembangan berbagai mikroorganisme penyebab penyakit, seperti virus, bakteri, parasit, dan jamur.

Ketika banjir terjadi, risiko penularan dan penyakit tertentu meningkat.

Berikut adalah beberapa penyakit yang sering kali muncul selama banjir dan perlu diwaspadai:

Penyakit Kulit

Infeksi jamur, kurap, dan kudis adalah kondisi kulit yang umum terjadi saat banjir. Genangan air banjir dapat menyebabkan gatal-gatal pada kulit.

Diare

Banjir dapat memicu diare karena bakteri penyebab diare dapat terdapat dalam air genangan banjir. Gejala diare termasuk sakit perut, tinja encer, dan kram perut. Dalam kasus yang lebih parah, diare dapat menyebabkan dehidrasi.

Demam Berdarah

Banjir meningkatkan risiko penyakit demam berdarah, yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Genangan air selama banjir bisa menjadi tempat berkembang biak nyamuk ini. Gejala demam berdarah meliputi demam, sakit kepala, nyeri mata, nyeri otot, dan ruam.

Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA)

ISPA terjadi karena infeksi pada saluran pernapasan, seperti hidung, tenggorokan, atau paru-paru. Penyakit ini bisa disebabkan oleh virus, bakteri, atau mikroorganisme lain yang dapat berkembang biak dalam lingkungan yang tidak sehat, seperti saat banjir. Gejala ISPA mirip dengan flu biasa, seperti batuk, demam, sesak napas, atau nyeri dada.

Malaria

Banjir juga dapat meningkatkan risiko penularan penyakit malaria karena genangan air bisa menjadi tempat berkembang biak nyamuk penyebab malaria. Gejala malaria meliputi demam, menggigil, kelemahan, dan kelelahan.

Untuk mencegah penyakit-penyakit ini selama atau setelah banjir, Anda dapat menghindari kontak kulit dengan air banjir, terutama jika kulit Anda terluka.

Pastikan untuk menjaga kebersihan tubuh dan menjaga tubuh tertutup.

Hindari mengonsumsi makanan yang mungkin terkontaminasi oleh air banjir, dan selalu cuci tangan dengan air bersih sebelum makan untuk mencegah masuknya bakteri atau virus ke dalam tubuh melalui tangan.

Selain itu, penting untuk mendapatkan perawatan medis di posko-posko kesehatan yang biasanya disediakan selama banjir atau fasilitas kesehatan lainnya.

Ini akan membantu Anda mendeteksi risiko penyakit lebih awal dan menghindari penyebaran penyakit yang lebih luas.

Semoga informasi ini bermanfaat untuk Anda. (asr)

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *